Kamis, 16 September 2010

Perjalanan Asian Kung-Fu Generation


PROFIL
Asian Kung-Fu Generation adalah salah satu band indie rock Jepang terbesar dalam millennium baru. Style Asian Kung-Fu Generation adalah menempatkan lirik-lirik emosional dalam musik indie rock yang agresif dengan sedikit sentuhan punk yang menggigit.
Seiring mereka makin berjalan dewasa, musik merekapun ikut menjadi dewasa bersama mereka, dengan mengambil banyak pengaruh dari band-band luar seperti Oasisdan Manic Street Preachers. Mereka bisa dibandingkan dengan band-band Jepang lain seperti The Back Horn, Art-School dan Penpals.
Penulis : Kiri (19-09-2007)
terjemahan : Nyan (2007-10-18)
BIOGRAFI
Asian Kung-Fu Generation terbentuk pada tahun 1996 oleh tiga personil dari perkumpulan musik Universitas Kanto Gakuin: Masafumi Gotou (vokal dan gitar), Takahiro Yamada (bass dan vokal), dan Kensuke Kita (gitar dan vokal). Tak berapa lama setelah trio tersebut bergabung, merekapun menemukan seorang drummer, Ijichi Kiyoshi dari perkumpulan musik yang sama, berbeda dengan member lainnya, ia punya pengalaman lebih sedikit dalam hal bermain muaik dalam sebuah band.
Pada awalnya band ini hanya bermain dalam acara-acara kecil selama empat tahun, selama itu mereka membangun pengalaman dalam bermusik, yang akhirnya mengantarkan ke perilisan EP pertama, sebuah mini album yang berisi cover version dari lagu-lagu berbahasa Inggris pada tahun 2000. Dan hanya dijual secara online dan pada saat konser.
Pada tahun selanjutnya, mereka mulai mengirimkan lagu Jepang pertama mereka yang berjudul Konayuki ke beberapa stasiun radio. Dan secara tidak sengaja diterima oleh seorang DJ populer dan lagu tersebut dimainkan terus menerus mengingat dari banyaknya permintaan para pendengar. Popularitas dari lagu Konayuki menghantarkan AKFG kepada perilisan album kedua mereka (album berbahasa Jepang pertama) dan bertambahnya frekuensi penampilan mereka di Tokyo.
Tahun 2003 adalah tahun kesuksesan mereka, sukses menapaki Oricon Chart, penampilan dalam banyak festival, dan terhubung dengan anime tersukses yang membawa mereka ke awal ketenaran. Mereka dikontrak oleh Ki/Oon records pada akhir tahun 2002 dan rilisan pertama mereka dengan label tersebut adalah Houkai Amplifier, yang menduduki ranking nomor 1 pada High Line Record Sales dan nomor 35 pada tangga Oricon Indies.
Bersamaan dengan perilisan tersebut, mereka menambahkan dengan penampilan pada dua festival musik terbesar di Jepang, FUJI ROCK di Tokyo dan Sonic Summer di Osaka, begitu juga dengan jadwal perilisan mereka di musim gugur termasuk single Kimi to iu hana dan full album pertama mereka, Kimi tsunagi five M. Dengan fans mereka yang terus bertambah mulai mengidentikkan mereka dengan panggilan seperti Ajikan dan AKFG. Sebagai batu loncatan terjauh mereka, Haruka Kanata menjadi lagu pembuka untuk super-popular anime Naruto, membuat Ajikan meraih pendengar yang lebih luas.
Sukses mereka berlanjut pada tahun 2004 saat mereka dinobatkan sebagai Best New Artist pada Space Shower Music Video Awards; mereka juga memenangkan kategori Video Musik Terbaik untuk lagu Kimi no iu hana. Dalam tahun tersebut, Asian Kung-Fu Generation merilis beberapa single mereka yang paling dikenal: Loop & Loop, Rewrite (digunakan sebagai lagu pembuka keempat anime Full Metal Alchemist), Siren dan Kimi no Machi Made. Single terakhir adalah salah satu video musik teraneh dalam tahun 2004, dimana menampilkan para perenang akrobatik yang dikejar oleh lobster besar.
Tahun 2004 juga menjadi awal dari konser yang diorganisir oleh AKFG sendiri yang bertajuk Nano-Mugen Festivals. Festival yang digelar selama satu hari penuh ini menampilkan delapan band indie rock dengan Asian Kung-Fu Generation sebagai bintang utamanya. Mereka membungkus tahun penuh kesibukan ini dengan perilisan Sol-Fa, yang menduduki posisi puncak pada tangga Oricon majors dan terjual lebih dari 500.000 kopi.
Pada tahun 2005 mereka menggelar tour Re:Re dimana setiap penampilannya selalu habis terjual dan perilisan mereka bertahan di tangga Oricon selama akhir bulan; Fanclub, album tahun 2006, bertahan selama dua bulan sebelum keluar dari 5 besar Oricon dan World Apart menjadi single nomer satu pertama mereka. Ajikan telah menstabilkan pandangan publik sebagai salah satu band besar di Jepang. Bahkan mereka diparodikan dalam manga Hellsing sebagai para anggota Vatikan.
Sejauh ini, tahun 2007 menjadi lebih pelan dengan perilisan satu DVD pada pertengahan tahun. Bagaimanapun sebuah single baru yang berjudul After Dark yang telah dijadwalkan untuk dirilis pada bulan november.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar